Kalau tidak dipaksakan, saya tidak akan menuntaskan cerita saya selama di Bandung kemarin.
Oke lanjut saja ya.. Setelah capek jalan-jalan di daerah Riau, Riris dan saya pun meluncur ke PVJ, Mall yang memang lagi happening di Bandung. Menurut saya sih biasa-biasa saja. Tidak mengesankan dan memang sih saya ini susah dibuat terkesan dengan segala sesuatu. Ehmm.
Tiba di PVJ, kami juga tidak punya tujuan khusus. Karena hari Sabtu sore, maka pengunjung tumpah ruah di setiap sudut PVJ. Saya sih senang-senang saja keluar masuk toko, ngeliatin barang-barang lucu di toko-toko lucu. Sampai akhirnya saya tiba di Zara. Lihat sana, lihat sini, saya tertarik dengan satu kaos lengan panjang. Garis-garis warna biru. Ih, gua banngggeeett. Eh, pas lagi asyik memperhatikan kaos tersebut, Riris menyenggol saya dan berbisik,"Kak, cewek yang di depan kakak ini mirip kakak deh. Dia ngambil kaos yang sama looohh." Saya pun langsung menoleh ke arah cewek yang dimaksud. Iya juga, dia juga sedang ambil kaos yang sama yang saya pegang. Beberapa detik kemudian Riris berbisik lagi,"Dia sama kakak selera bajunya sama. Lihat deh kak, baju yang dipakainya sekarang aja mirip yang kakak pake." Eeeehhh, jadi penasaran saya. Saya perhatikan cewek itu dan haiiiyaaaa emang benar, kami sama-sama pakai kaos garis-garis (lagi demen kaos garis-garis nih) lengan panjang dan celana merah.
Sambil nyengir, saya pun menyeret Riris untuk pergi dan lihat baju-baju yang lain. Tengsin ah disamain dengan orang lain.
Keluar dari Zara, kami pindah ke toko sebelahnya, Stradivarius. Nah di sini baru saya beli baju lucu dan tidak ada yang ngembarin. Pfffiiuuuhh..
Mondar mandir di PVJ, kami teringat lagi rencana kami di pagi hari, yaitu mau foto di Jonas dan kebetulan ada Jonas juga di PVJ. Nggak, kami nggak foto khusus gitu kok, malahan paket yang kami ambil adaaaalllaaahhh.. Photo Box aja. Hehehe. Ikut ngantri bersama beberapa ABG dan kami sudah heboh milih latar belakang dan gayanya.
Hasilnya, nih...
Jalan-jalan lagi mengitari PVJ, tiba-tiba mata saya nyangkut di sebuah toko. Bukan karena tokonya lucu, tapi karena ada boneka beruang bueeesssaar sekali dipajang di sana. Dengan wajah polos (pose andalan kalau lagi memelas), saya minta ijin ke Mbak penjaga tokonya,"Mbak, boleh foto sama bonekanya nggak?" Eh, beruntung si Mbak ramah dan langsung kasih izin. Yang lebih tengil lagi si Riris langsung nyambar,"Maklum Mbak, kami dari kampung, jadi nggak pernah lihat boneka segede itu dan pengen foto bareng."
Akhirnya jadilah kami difoto bersama si Papa Bear yang bueraaat.. Iseng saya tanya,"Harganya berapa Mbak?" Si Mbak dengan kalem njawab,"1,3 juta." Saya langsung lirik-lirikan dengan Riris. Pantes saja masih di toko terus. Siapa yang mau beli coba...
Ini fotonya.
Setelah capek ngider-ngider nggak karuan, kami putuskan makan malam di Pancious Pancake tapi sambil makan pancake kami saling sepakat, habis ini kita makan Iga Bakar Jangkung ya. Riris mengangguk, mata saya berbinar-binar. Pokoknya si Pancake cuma numpang lewat sajaaahhhh.
Pulang dari PVJ merupakan cerita lain karena susyah sekali dapat taksi. Bahkan kami harus menunggu cukup lama dan berjalan lebih ke ujung biar bisa dapat taksi. Untungnya akhirya dapat.
Sampai di Iga Bakar Jangkung di Cipaganti, jam sudah menunjukkan hampir pukul 9.30 malam. Laper lagi donggg dan dengan semangat kami langsung menikmati si iga bakar yang panas nikmat itu. Riris langsung komentar,"Enak bangggeeett Kakakkkk..." Huehehehe emang gadis lebay.
Dari sana, kami pulang jalan kaki ke hotel, wong tinggal melipir aja kok. Cuman yang menyebalkan adalah, saat kami berjalan ada mobil isinya cowok-cowok yang nggodain dan klakson-klakson. Helllooo, udah tahun 2013 kaleee, masih jaman emang nggodain cewek caranya gitu. Pas mereka keluar dari mobil, hiyaaaa mereka semua berondong abis, dan kayaknya mereka malu ngelihat kami yang bak 2 pendekar silat turun gunung. Kekekekeke.. Tiba di hotel, kami berdua langsung tepar. Mandi, bersih-bersih tanpa banyak ngobrol, langsung terkapar di tempat tidur masing-masing.
Minggu pagi, bangun tidur, langsung mandi. Harus ke gereja maaaan. Nggak pakai sarapan, kami langsung pesan taksi untuk ke Katedral. Ternyata ada Car Free Day di Jl. Merdeka, terpaksalah si taksi harus cari jalan lain biar bisa lewat. Misa di Katedral enak, tempatnya bagus, suasananya juga nyaman dan misanya cepaaaaatttt Hehehehe..
Pulang dari gereja, tiba-tiba saya mencetuskan ide, gimana kalau kita ke Gasibu sambil cari sarapan. Malas ah sarapan di hotel. Lansung deh cari angkot untuk ke Gasibu. Nah yang kami tidak prediksi adalah, minggu pagi itu artinya Gasibu penuh dengan orang dan pasar kaget. Kami jadi susah jalan dan harus melawan arus orang, motor dan mobil yang seliweran. Tapi menyenangkaaaaannn.
Lagi asyik jalan, mata kami tiba-tiba melihat tulisan, ayam penyet Rp 6000 saja. Waaaah, kami yang belum sarapan langsung semangat. Dan jadilah kami makan di pinggir jalan, bergabung bersama yang lain makan ayam penyet yang porsinya kecil tapi nikmat.
Porsi super imut |
Jalan lagi, kami melihat banyak jajanan menggiurkan, cilok, gorengan, kentang, sosis. Hmmmmm. Sampai saya pun beli Arum Manis. Kapan lagi cobaaaa?
Selain itu, ada Bapak-bapak yang jualan Cepot dan dengan wajah polos saya minta izin boleh nggak kalo kami foto dengan cepotnya. Ternyata dikasih. Lumayaaan bisa foto dengan cepot.
Ngikutin gaya si Adek |
Karena daerah Gasibu ramai sekali, kami putuskan untuk merapat ke gerbang Gedung Sate. Sayang sekali kami nggak sempat masuk. Cumaaann, waktu memutuskan foto-foto di depan pagarnya, tiba-tiba muncul gadis kecil yang menggemaskan banget minta difoto sama ibunya. Cantik, centil dan calon jadi artis nih kayaknya. Dengan semagat kami pun mendekati si Ibu dan anak kecil ini biar bisa foto bareng. Awalnya sih dia keberatan tapi lama-lama hehehe jadi juga. Nih foto-fotonya.
Si Calon Cantik |
Begaya banget seeeh |
Tetep kami kalah gaya deh |
-the curly-
0 komentar