Saya baru saja kembali dari Bandung. Selama beberapa tahun terakhir ini, saya kerap kali ke Bandung untuk urusan kerjaan. Biasanya sih, saya menginap di daerah Bandung utara, sekitar Cihampelas, Setiabudhi atau di Soemantri dekat Univ. Maranatha. Pernah sekali saya menginap di Amarosa dekat jalan Riau.
Tanpa saya duga, untuk meeting kali ini, ternyata pilihan bos saya jatuh ke Hotel Ibis Trans Bandung yang nempel dengan Hotel Trans bintang 6 itu. Bukan, saya bukannya senang karena hotel saya dekat dengan hotel bintang 6 pertama di Indonesia atau dekat Bandung Super Mall atau karena dekat dengan Trans Studio dengan wahana-wahananya. Saya senang karena daerah Hotel Ibis ini terletak di daerah Bandung Selatan yang relatif dekat dengan kampus saya dulu. Dekat dengan daerah jajahan saya selama nge-kost. Dekat dengan daerah penuh kenangan bersama teman-teman saya.
Maka Jumat malam setelah makan malam di hotel, saya memutuskan untuk reuni melankolis dengan kampus saya. Sudah 10 tahun lebih saya tidak melihat kampus saya atau datang ke daerah kampus saya. Soooo, dengan ditemani seorang rekan kerja, kami naik taksi untuk memulai petualangan kami.
Keluar dari hotel sudah macet, jadi kami memutuskan melewati Kiara Condong. Menyusuri jalan dan kami ambil jalan pintas agar dapat langsung masuk ke Terusan Buah Batu tanpa melewati Buah Batu yang uhhhuuukk macet pisaaaaannn sekarang ini. Belok kiri di Terusan Buah Batu dan saya mulai melihat banyak perubahannya. Dulu, daerah ini adalah daerah yang masih sepi dengan jalan berlubang, rusak dan berdebu. Dulu, saya bertiga dengam teman saya pernah terjungkal dari becak ketika melewati jalan ini.
Kami juga melewati Kordon, yang sekarang jadi biang macet. Di tempat itulah dulu saya dan teman-teman harus berganti angkot untuk sampai ke kost kami. Tiba di bawah jembatan layang jalan tol, saya meminta taksi masuk ke daerah Sukapura dengan melewati terowongan. Betapa kagetnya saya melihat Sukapura sudah sangat jauh berubah dibanding dulu. Jalannya kok lebih kecil dibanding dulu, rumahnya kok berasa lebih rapat dibanding 10 tahun yang lalu dan waaahhh kok kelihatan lebih kumuh ya.. Saya tidak melihat mahasiswa berkeliaran di daerah ini. Padahal, ini dulu adalah daerah kost saya, dan dulu sanggaaattt ramai dan terkenal lebih eksklusif dibanding daerah kost lainnya.
Menyusuri Sukapura dan kami mulai memasuki area kampus saya. Seharusnya sebelum tiba di kampus, saya harus melewati jalan dengan sawah di kanan kiri. Tapi sekarang, tidak lagi. Sudah berganti bangunan! Wadduuuhh..
Kampus saya pun berbenah. Gedung-gedung semakin banyak, sampai saya pusing melihatnya. Terlihat keren, mentereng. Memasuki areal kampus, saya mendapati beberapa bangunan lama ada yang sudah beralih fungsi. Asrama putra yang jadi bangunan kuliah, Gedung B yang dulu merupakan Gedung Praktikum sekarang menjadi Gedung perkuliahan. Duh, saya benar-benar tidak mengenalinya lagi. Keluar dari Kampus, taksi kami berbelok ke arah kanan ke daerah Sukabirus. Daerah tempat kost mahasiswa yang dari dulu memang sudah ramai. Sekarang... daerah ini benar-benar makin hidup dengan banyaknya tempat makan, supermarket kecil dan toko-toko lainnya. Belum lagi rumah kost-kost-an yang relatif baru. Saya juga mendapati rumah-rumah kost yang terkenal jaman saya dulu ada yang berubah jadi tempat makan, menjadi lebih kumuh dan aneh, menjadi usaha salon dan ada yang dibangun kembali sehingga menjadi lebih besar. Jalanan di daerah ini jadi sempit, kalau papasan dengan mobil lain harus hati-hati. Dulu nggak gitu deh. Empang-empang dan sawah-sawah kecil juga sudah berubah jadi bangunan.
Kembali ke Hotel, kami mencari jalan lain. Kami coba lewat jalan raya agar lebih cepat. Ternyata ada perbedaan lain yang saya temukan. Makin banyak perumahan-perumahan baru, bahkan kata si Bapak sopir taksi, mau dibangun apartemen. Waaaahhhh....
Waktu sepuluh tahun benar-benar mampu membuat perubaham cukup besar dan signifikan di suatu daerah. Saya hampir-hampir tidak mengenalinya lagi. Tapi tetap saja kenangan saya akan daerah itu, kampus saya, teman-teman saya, kost saya, pengalaman saya, akan selalu menghangatkan hati saya dan ada di ingatan saya.
-the curly-
0 komentar