Expect the Unexpected. Every day.Ini kalimat yang beberapa kali saya sampaikan ke teman-teman saya, bahkan juga saya tulis di status Facebook.
Memang, setiap hari pasti berharga. Telah dijadikan Tuhan, jadi seharusnyalah kita bersyukur dan mengisi hari tersebut dengan sebaik-baiknya yang kita mampu.
Tapi sering kali yang terjadi, jika adaaaa saja satu hal yang bikin kita bete di pagi hari, maka sepanjang hari akan menjadi hari yang menjengkelkan. Padahal nggak harus seperti itu kan?
Hal-hal apa pun bisa terjadi dalam satu hari. Yang kita anggap sebagai hari-hari biasa ini, kalau kita jeli dan peka melihatnya, sebenarnya penuh dengan kejadian yang menyenangkan. Asal kita siap saja untuk expect the unexpected itu dengan penuh rasa syukur.
Contoh kecil ya seperti yang saya alami setiap hari di minggu ini. Hari ini hari Rabu. Coba ya, saya runut lagi apa saja kejadian menyenangkan walau hanya kecil dan sederhana yang terjadi pada diri saya sejak hari Senin minggu ini.
SENIN, Hell on Jakarta's road.
Hari paling ribet seJabodetabek. Permulaan minggu membuat para pekerja bangun lebih awal dan berangkat kerja juga lebih awal secara berjamaah. Yah, nggak heran lah, kalau jalanan jadi seperti hell on the road.
Macet di mana-mana, lubang bekas hujan dan genangan air di mana-mana. Kendaraan di mana-mana.
Bagi banyak orang, Senin adalah hari malas sedunia untuk ke kantor. Jadi apa yang menyenangkan di hari Senin? Berterima kasihlah pada radio dengan penyiar-penyiar pagi yang selalu setia memberikan semangat. Dengan kelucuan mereka, Senin pagi saya terasa lebih manis. Dapat ke kantor dan bekerja di antara teman-teman kantor saya adalah hal yang istimewa buat saya. Karena tuntutan pekerjaan, seringkali saya hanya berada di kantor 2 hari dalam sebulan. Jadi tentu saja, momen ini saya manfaatkan sebaik mungkin. Hehehe.. bukan untuk kerja, tapi untuk menggoda teman saya sampai divideo-kan (ini hanya untuk kalangan sangat terbatas), curhat dengan teman saya (lebih tepatnya mendengarkan curhat teman saya) dan mendengar celotehan teman saya. Tuh, simple kan.
Nah terus unexpected-nya di mana? Hmmmm... pulang kantor, makan bersama teman-teman di warung makan yang sudah jadi markas kami kumpul dan GRATIS. Dibayarin sama temen saya. Unexpected kan.
SELASA, Hit the Road....
Seperti hari sebelumnya, saya telat lagi datang ke kantor. Nah, kali ini bukan karena macet, tapi karena saya harus mampir dulu ke kantor Kecamatan untuk ambil KK dan menanyakan nasib e-KTP saya. :)
Tiba di kantor jam 10.00, saya langsung meeting dengan vendor. Bagi kebanyakan orang, sepertinya kejadian yang saya alami tidak ada yang menarik dan istimewa. Tapi saya merasa senang saja.
Siang harinya, saya menemani rekan saya untuk meeting dengan klien-nya di daerah Jakarta Barat. Hmmmm, saya buta Jakarta Barat, Rekan saya juga. Sopir kantor kami juga. Hasilnya, kami nyasar dan keluar masuk tol hingga akhirnya kami bertanya ke petugas tol. Unexpectedly, mereka malah bantuin kami dengan buka jalan yang khusus untuk kendaraan petugas jalan tol dan kami potong jalan lewat sana. Hanya untuk kami. Spesial. Baik yaaah? Kami pun bukannya kesal, jengkel, marah-marah gara-gara nyasar ini, tapi malahan ketawa-ketawa seru dan becanda terus. Seru... Kapan lagi coba, keluar masuk tol mutar-mutar padahal sudah lihat gedung yang mau dituju di depan mata, tapi di luar tol.
RABU, stuck in the moment
Tak dinyana, hari ini jalanan di manapun macet luar biasa. Berangkat pagi-pagi dari rumah tidak membuat saya tiba di tujuan cepat. Malahan saya hampir telat. Saking macet dan lamanya di jalan, saya bisa tidur, bangun dan tidur lagi dan bangun lagi tapi belum sampai juga ke tujuan.
Saat bermacet-macet ria, tiba-tiba unexpectedly, ada taksi yang mendekati mobil kantor kami. Buka jendela, si sopir taksi teriak-teriak sambil menyodorkan sesuatu ke saya,"Ini, tempat lampu belakangnya jatuh."
Saya dan sopir kantor bengong beberapa detik dan karena terpengaruh ekspresi dan semangat si sopir taksi, saya pun mengulurkan tangan untuk mengambil kap lampu belakang itu, Sambil pandang-pandangan dengan sopir saya dan coba meresapi, memangnya kap lampu belakang mobil benaran copot dan jatuh ya. Tiba-tiba kami melihat di depan kiri jalan ada mobil yang sama persis dengan mobil kantor kami berhenti dan sibuk melihat ke belakang. Ternyata mobil itu lah yang kehilangan kap lampu belakangnya dan si sopir taksi yang menyadari kesalahannya langsung mendekati kami dan menunjuk-nunjuk mobil tersebut.
Karena kami sudah buru-buru, sopir kantor saya pun memutuskan untuk tetap jalan sambil tetap membawa si kap lampu tersebut. Maaf ya Mas, kap lampunya jadi kebawa sama kami deeehh. Sisa perjalanan itu kami habiskan dengan tertawa geli dengan kejadian barusan.
Oya sebagai tambahan, di setiap hari tersebut, saya berkomunikasi dengan teman-teman saya via WhatsApp dan banyak kejadian menarik yang mereka ceritakan ke saya. Sorry, kalau bagian ini personal dan tidak bisa dibagikan di blog ini.
Eniwei... initinya tuh, selalu ada saja kejadian yang menarik. Anda tinggal buka hati dan pikiran :)
Ingat, hari ini adalah hadiah dari Tuhan. Bersyukurlah dan nikmati.
-the curly-
0 komentar